Perkembangan Remaja

Bunda yang memiliki anak menginjak dewasa pasti sekarang ini merasa khawatir dan bingung dengan sikap sang anak yang terlihat sedikit aneh. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Dalam fase ini seorang anak memiliki kecenderungan emosi yang masih labil. Mereka juga masih ingin mencoba hal-hal yang baru. Mungkin terkadang bunda sering melihat sang anak terlihat begitu bahagia, namun kadang juga terlihat begitu murung. Dengan emosinya yang masih labil anak belum dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.
"GALAU" hal yang begitu sering dialami oleh para remaja. Entah itu galau karena tugas ataupun galau karena percintaan. Ketika bunda melihat anak tengah terlihat murung, dekati sang anak dan ajak bicara hingga ia mau terbuka dan menceritakan hal yang tengah terjadi. Bunda, remaja rentan depresi. Dengan emosinya yang masih labil dan tidak dapat menyelesaikan masalah bisa saja sang anak bisa melakukan tindakan yang buruk. Misalnya, melampiaskan semua kegalauanya dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Seperti yang dikatakan diatas bahwa remaja masih ingin mencoba hal-hal baru. Selai itu, remaja yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya ia bisa saja melakukan tindakan bunuh diri.
Untuk bunda yang memiliki anak yang memasuki masa remaja, dampingi mereka, pantau terus segala aktivitasnya. Tapi bunda yang perlu di ingat jangan sampai mengekang anak. Remaja yang belum bisa berfikir dengan baik ia akan merasa pengekangan itu merupakan hal menyiksa kehidupanya. Sehingga, ia akan memberontak dan bahkan akan mengubah sikapnya yang awalnya penurut menjadi anak yang membangkang.
Hal yang paling penting dalam mengasuh anak yang memasuki usia remaja adalah dampingi anak, buat anak nyaman sehingga ia mau bercerita dengan yang tengah ia alami. Kemudia, bantu sang anak untuk menemukan solusi masalahnya. Jangan ikut campur dengan masalah anak hanya membantu mencari solusi yang tepat.